MEWASPADAI PERUSAK AMAL


AL QUDWAH_Ketika beramal, kebanyakan kita lebih banyak memfokuskan pada banyaknya amal yang kita lakukan,  masih sedikit yang sampai pada taraf berfikir: “Apakah amalan yang dilakukan ini sudah benar atau belum?”. Masih tertipu dengan jumlah belum berfikir kearah kualitas. Apalagi sampai berfikir tentang amalan-amalan yang dapat merusak amal itu sendiri, yang sebenarnya hal ini tidak kalah penting untuk diketahui seperti pentingnya kita mengetahui amalan-amalan yang benar.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa perkara yang dapar merusak amal seseorang, agar kita hati-hati dan berusaha menghindarinya:

      1.         Orang Yang Melakukan Kekufuran dan Kesyirikan dan Murtad.


Banyak dalil yang menjelaskan bahwa perbuatan kufur, syirik dan murtad akan mengahuskan amal-amal baik yang kita lakukan, diantaranya firman Allah SWT :

وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (217)
“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Al Baqarah : 217)

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ(65)

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar 65)

BULETIN AL QUDWAH

      2.         Menyebut-nyebut Sedekah Dan Menyakiti Orang Yang diberi.

Allah I melarang orang yang bersedekah untuk menyebut-nyebutnya kembali. Ini akan membuatnya riya’ dan membatalkan amal sedekah yang telah dilakukan-nya. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لَا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ(264)

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (Al Baqarah : 264)

      3.         Orang Yang Meninggalkan Sholat Ashar.

Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya agar mendirikan sholat dan selalu menjaganya dan mengkhususkan sholat wustha atau sholat ashar daintara sholat-sholat lainnya. Seperti dalam Firman-Nya:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ (238)

“Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu`.” (Al Baqarah : 238)

Dan Rasulullah SAW telah mengancam orang-orang yang meninggalkan sholat ashar dengan bersabda:

مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

“Barangsiapa meninggalkan sholat ashar, maka hapuslah amal kebaikannya.” (HR. Bukhari No 528)

BULETIN AL QUDWAH

      4.         Melakukan amalan-amalan Yang Bid’ah.

Dalam beribadah seorang muslim jika menginginkan ibadahnya diterima oleh Allah maka harus memenuhi dua syarat, yaitu:

a.       Ibadah tersebut dilakukan ikhlash karena Allah SWT.
b.      Dikerjakan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Jika salah satu atau kedua syarat ini tidak terpenuhi maka ibadah tersebut dipastikan tertolak, tidak diterima oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa mengerjakan amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Bukhari)
     
      Dan dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa yang mengadakan hal-hal yang baru dalam urusan (din) ini yang sebenarnya bukan bagian darinya, maka amal tersebut tertolak.” (HR. Bukhari No 2550)

      5.         Mendatangi Dukun Dan paranormal.

Rasulullah r telah melarang kita untuk mendatangi dukun dan paranormal apalagi membenarkan apa-apa yang mereka ucapkan. Ini akan merusak aqidah dan amal kita disisi Allah SWT.
BULETIN AL QUDWAH
Beliau r telah bersabda:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Barangsiapa mendatangi paranormal lalu bertanya tentang sesuatu, maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim No 2230)

      Dan dalam hadits lain disebutkan:

مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

Barangsiapa yang mendatangi dukun atau paranormal, lalu ia membenarkan apa-apa yang diucapkannya sungguh ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW .” (HR. Ahmad No 9252)
BULETIN AL QUDWAH
            Demikianlah beberapa perkara yang dapat merusak bahkan menghapus amal baik yang telah dikerjakan seseorang. Mudah-mudahan Allah I melindungi kita sehingga tidak termasuk orang-orang yang hapus amal kebaikannya. Namun sebagai konsekwensinya kita harus berusaha maksimal untuk tidak melakukan perkara-perkara tersebut, kapan dan dimanapun kita berada. Wallahu A’lam.

Buletin Dwi Jum’at ALQUDWAH
Diterbitkan Oleh
Divisi Penerbitan Dan Pers Pondok Pesantren Islam Ulul Albab
Sekretariat

Jl. Pulau Sebesi No 38 Sukarame bandar Lampung Tel 0721-782609

Download Buletin edisi 159 Disini

0 Response to "MEWASPADAI PERUSAK AMAL"

Post a Comment